}

Minggu, 26 April 2009

“HORAS” ( Dalam Perspektif logika Orang Batak Toba )


“HORAS”
( Dalam Perspektif logika Orang Batak Toba )

I. Pendahuluan
“Horas” merupakan suatu ungkapan khas orang batak toba. Ungkapan itu sudah sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan orang batak toba sendiri. Ungkapan itu sering kali diungkapkan oleh sesama batak toba dan juga diluar batak toba. Bahkan, banyak orang mengidentikkan orang batak toba dengan ungkapan horas tersebut. Sehingga, ketika seseorang yang bukan batak toba bertemu dengan orang batak toba asli, maka, ungkapan ‘horas’ adalah sapaan pertama yang dilontarkan. Namun harus diakui bahwa ternyata tidak semua orang memahami apa sebenarnya makna maupun arti dari ungkapan tersebut.
Ungkapan horas sesungguhnya bukanlah hanya sekedar sapaan yang hanya diungkapkan begitu saja, melainkan juga sebuah ungkapan yang ingin menggambarkan cara pikir orang batak toba. Cara pikir itu dapat dilihat melalui dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam ungkapan horas itu sendiri. Hal itulah yang ingin diuraikan para penulis lewat artikel ini.

II. Latar Belakang kata Horas
Horas bukan hanya sebatas salam atau sapaan sebagaimana pemahaman salam ataupun sapaan pada umumnya. Tetapi ungkapan horas sesungguhnya memiliki dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam ungkapan tesebut. Dasar-dasar pemikiran itu dapat dilihat secara jelas melalui kajian latar belakang ungkapan horas itu sendiri.
Berdasarkan latar belakangnya, ungkapan horas sesungguhnya berasal dari beberapa frase dalam bahasa Batak Toba yang membentuk suatu kalimat kalimat panjang. Latar belakang ini didapatkan berdasarkan tradisi lisan yang disampaikan secara turun temurun. Kalimat itu sendiri mau mengungkapkan suatu azas atau prinsip hidup yang hendak disampaikan kepada semua manusia pada umumnya dan orang Batak Toba pada khususnya. Kalimat itu adalah :
“Holong marsihaholongan, on do sada dalan na dumenggan, rap tu dolok tu toruan, asa taruli pasu-pasu, saleleng di hangoluan.”

III. Nilai-nilai Pemikiran Philosopis yang terkandung dalam Kata Horas
Nilai-nilai pemikiran philosopis dari ungkapan horas dapat dilihat berdasarkan makna dan penjelasan dari masing-masing frase yang disingkat dalam kata ‘horas’ itu sendiri. Seperti yang dijelaskan berikut ini :

3.1 Holong marsihaholongan
Terjemahan dari frase ini dalam bahasa Indonesia adalah saling mengasihi. Dari frase ini terbentuklah konsep Kasih. Frase ini merupakan ide pokok, yang juga berarti sebagai pokok pikiran dari keseluruhan kalimat dalam bahasa batak toba tersebut. Frase itu mau mengungkapkan bahwa konsep kasih yang terwujud dalam sikap saling mengasihi yang merupakan suatu sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dan orang batak toba pada khususnya dalam hidup ini. Pemahaman itu didukung oleh konsep pemikiran orang batak toba yang menyimpulkan bahwa setiap orang memiliki hati yang terdalam (intimate depth) yang mendasari keberadaan ‘hidup’, ‘daya’, ‘kekuatan atau energi’ yang dialami sebagai kehadiran Tuhan. Oleh orang batak toba, hal itu disebut “Tondi” atau sama dengan karakter Ilahi yang mendorong setiap orang untuk saling mengasihi dan dikasihi.

3.2 On do sada dalan na dumenggan
Ide atau pemikiran yang ada dalam kalimat ini merupakan penjelasan dari ide pokok kalimat sebelumnya yakni kalimat holong marsihaholongan. Kalimat on do sada dalan na dumenggan dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “inilah satu-satunya jalan atau cara atau sikap hidup yang terbaik.” Yang dimaksud dengan inilah dalam kalimat tersebut adalah konsep kasih ataupun sikap saling mengasihi satu dengan yang lain yang dijelaskan sebelumnya.
Dalam hal ini, kalimat tersebut sebenarnya mau menegaskan kembali bahwa sikap saling mengasihi merupakan pinsip mendasar yang harus dimiliki dalam hidup bersama dengan sesama. Sebab pada dasarnya, manusia adalah mahluk sosial yang memiliki naluri untuk hidup bersama. Dalam interaksi dengan orang lain, manusia mempunyai dua hasrat yang kuat dalam dirinya, yakni :
- Keinginan untuk menjadi sama dengan sesamanya atau manusia lain di sekelilingnya
- Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam sekelilingnya.
Untuk mencapai keinginan tesebut, maka kasih adalah alat ataupun sarana yang utama menurut perspektif logika orang batak.

3.3 Rap tu dolok tu toruan
Ide yang ada dalam fase ini juga merupakan penjelasan dari frase sebelumnya yang menjadi ide pokok tersebut. Frase ini mau mengungkapkan suatu aplikasi yang nyata dari konsep kasih atau saling mengasihi yang diterangkan sebelumnya yakni dengan menampilkan sikap kesetiakawanan terhadap sesama, baik dalam suka maupun dalam duka. Rap tu dolok tu toruan artinya adalah berjalan bersama di jalan yang mendaki maupun yang menurun.
Frase ini mengandung ide atau pemikiran sosial, yakni bahwa sudah hakekatnya setiap manusia diciptakan oleh Mulajadi Nabolon untuk hidup bersama dengan dengan ciptaan lain. Yang berarti bahwa ia tak dapat hidup sendirian. Maka untuk itulah, sikap kesetiakawanan menjadi satu sikap konkret yang harus diusahakan maupun diperjuangkan setiap pribadi. Kesetiakawanan merupakan perwujudan nyata dari konsep kasih atau saling mengasihi dalam kehidupan sehari-hari.

3.4 Asa taruli pasu-pasu
Pemahaman yang ingin disampaikan lewat frase ini adalah “supaya terberkati”. Maksudnya adalah bahwa dengan adanya sikap kesetiakawanan yang dilandasi dengan kasih, maka berkat akan tercurah atas orang yang memiliki sikap tersebut. Sehingga ide pemikiran yang ingin disampaikan adalah bahwa berkat hanya tercurah atas orang yang memiliki sikap kesetiakawanan yang dilandasi oleh kasih.

3.5 Saleleng di hangoluan
Terjemahan frase ini dalam bahasa Indonesia adalah “selama hidup ini”. Pada dasarnya, frase ini mengacu kepada keterangan waktu dari seluruh rangkaian kalimat dalam bahasa batak tesebut. Dimana, apabila orang memiliki maupun menjadikan kasih sebagai cara hidup yang tertuang dalam sikap kesetiakawanan, orang tersebut akan dicurahi berkat oleh Tuhan selama hidupnya.
Berdasarkan uraian pemikiran philosopis diatas, maka terbentukkah ‘logika orang batak atas ungkapan horas tersebut’. Logikanya adalah bahwa ungkapan horas menjadi suatu salam khas orang batak yang mengandung ide atau pemikiran mengenai prinsip ataupun azas hidup yang mendasar, yang hendaknya dimiliki dan dilakukan semua orang dan orang batak toba pada khususnya. Tetapi, dalam perjalanan waktu dan perkembangan pemahamannya, akhirnya orang batak toba menterjemahkan horas sebagai suatu ungkapan yang mengandung nilai-nilai hidup yang positif, yang dapat digunakan dalam berbagai konteks maupun situasi yang positif pula, sejauh ungkapan itu sunggguh diperlukan dan diartikan sesuai dengan konteks atau situasi itu sendiri. Misalnya: ketika orang batak ingin memberangkatkan anak atau keluarganya, maka ungkapan yang lazim digunakan adalah sai horas ma ho diparjalanganmu. Artinya adalah semoga engkau selamat,aman, sehat atau sukses di perantauanmu. Begitu juga dengan konteks maupun situasi yang lainnya.
Setiap penggunaan ungkapan horas sesungguhnya harus diartikan sesuai dengan konteks penggunaannya. Namun pada prinsipnya, ungkapan horas tidak pernah diungkapkan dalam konteks ataupun situasi yang tidak mengandung nilai-nilai positif. Misalnya, dalam situasi atau konteks berkelahi, memaki, melecehkan, atau situasi atau konteks negatif lainnya. Tetapi selalu bersifat atau mengandung nilai-nilai positif. Pada akhirnya, ungkapan horas dapat diartikan secara umum sebagai salam orang batak toba untuk menyatakan, selamat, aman, teguh, kuat, damai sejahtera, sukses, sehat, bahagia lahir batin, berkat dan doa.

IV.Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari artikel ini, kami ingin menyimpulkan bahwa logika orang batak dalam ungkapan horas terletak pada rangkaian pemikiran orang batak toba yang sangat sistematis dalam merumuskan prinsip-prinsip ataupun azas hidup yang mendasar yang tertuang dalam kata Horas. Dari uraian diatas, kami dapat melihat bahwa sesungguhnya kata HORAS bukan hanya sekedar suatu ungkapan ataupun sapaan biasa tetapi suatu ungkapan yang dilandasi pemikiran-pemikiran praktis orang batak toba dalam menjalani hidup bersama orang lain. Sesungguhnya, ide atau pemikiran itulah yang ingin disampaikan oleh orang batak toba apabila mengungkapkan kata horas. Suatu bentuk pemikiran yang mencakup banyak aspek dan nilai-nilai hidup.
Menurut kami, konsep pemikiran (logika) ini dapat diterapkan dalam kehidupan bersama pada umumnya, sehingga tidak terbatas hanya dalam kehidupan orang batak toba sendiri.

Daftar Acuan

Sinaga. B., Anicetus, OFM Cap. The Toba-Batak High God. West Germany: Studia Instituti Anthropos, 1981.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1990.

Mabun, M.A. Kamus Budaya Batak. Jakarta: Balai Pustaka, 1987.

2 komentar:

Astika mengatakan...

great info.. d(n.n)b

Anonim mengatakan...

Casino de Casino de Casino de Barcelona - FilmFileEurope.com
Casino de Casino de Madrid - FilmFileEurope.com 봄비벳 - Casinos and Gaming in 안전 토토사이트 Madrid. Find movie reviews, 사설 토토 사다리 유니 88 photos and more 스포츠토토 직원 샤오미 for the Casino de Casino de 스포츠토토 판매점 위치 샤오미 Madrid.